Okebaik- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, bekerja sama dengan Generasi Berencana (GENRE) Maluku Utara, menggelar seminar tentang kesehatan mental.
Seminar berlangsung, Jumat (06/09/2024) di Aula Nuku, Gedung Rektorat Unkhair Kampus II Gambesi. Seminar ini diorganisir panitia yang dibentuk Kementerian Pendidikan dan Profesi BEM FK Unkhair.
Seminar dengan narasumber Psikolog Abdul Hamid Saragih dan Ketua Forum GENRE Malut Muhammad Rizal itu, dihadiri Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Unkhair, Ketua DPM FK Unkhair, Presiden BEM FK Unkhair, serta mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Unkhair.
Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Unkhair, Amran Nur memberikan dukungan penuh untuk acara ini. Baginya seminar ini merupakan terobosan yang sangat positif.
“Saya berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin dengan mengundang dosen-dosen lainnya,” ucap Amran Nur.
Presiden BEM FK Unkhair, Teguh Pratama Lukman mengutip Bahril Hidayat dalam bukunya yang berjudul “Aku Sadar Aku Gila”, bahwa seseorang yang mengenal orang lain adalah individu yang bijak, namun seseorang yang mengenal dirinya sendiri adalah individu yang tercerahkan.
Teguh mengatakan, seminar ini bertujuan untuk memperkenalkan dan meningkatkan kesadaran mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Khairun mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental selama perkuliahan, serta pentingnya mengelola diri di media sosial dan mengetahui batas diri.
Sementara Ketua Forum GENRE Malut Muhammad Riza dalam peyampaian materinya menekankan pentingnya mencari dukungan dari teman sebaya ketika menghadapi tekanan.
“Ketika seseorang mengalami tekanan dan membutuhkan tempat untuk meluapkan perasaan, penting untuk mencari teman yang bersedia mendengarkan, karena seringkali yang dibutuhkan adalah telinga yang siap mendengar,” jelasnya.
Abdul Hamid Saragih mengingatkan fenomena masalah kesehatan mental yang saat ini cukup marak menimpa remaja dan mahasiswa. Bahkan sampai berujung pada perilaku bunuh diri.
Dia mengimbau para mahasiswa menjauhi perilaku yang mengarah pada bunuh diri seperti self-harm (menyakiti diri) dan selalu mencari bantuan jika memiliki pikiran bunuh diri.
“Jika seseorang pernah memiliki pikiran untuk bunuh diri, ingatlah bahwa diri Anda sangat berharga dan Anda tidak sendirian. Masih ada orang-orang yang peduli dan mencintai Anda,” urai Abdul Hamid.
“Ade-ade mahasiswa tidak hanya fokus pada peningkatan intelektual (IQ) tetapi juga terlibat dalam organisasi untuk mengasah keterampilan dan kemampuan, mengingat kecerdasan emosional (EQ) juga sangat penting di dunia kerja. Karena kesuksesan hidup anda delapan puluh persen ditentukan kecerdasan emosional anda,” tandasnya.
Diskusi yang hangat antara moderator Saskia Tabina Putri dan narasumber membahas solusi dan tips dalam menghadapi masalah, serta konsep belajar selama masa perkuliahan. Banyak peserta yang mengajukan pertanyaan mengenai cara menjaga kesehatan mental selama perkuliahan serta cara mengatasi masalah mental dan belajar. (tr01)
Tinggalkan Balasan