Okebaik- Program Studi (Prodi) Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Univesritas Khairun (Unkhair) Ternate, menggelar kuliah tamu, Jum’at (18/10/2024).
Kuliah tamu bertajuk “Farmasis, Tantangan, dan Peluang Menuju Indonesia Emas 2024” itu, dilaksakan secara luring dengan menghadirkan Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sofifi, apt. Tri Wantiro, S.Farm.
Dipandu apt. Sandrawati, S.Si., M.Si, kuliah tamu dihadiri para civitas academica, baik itu dosen dan juga mahasiswa dari Prodi Farmasi Universitas Khairun.
apt. Sandrawati, S.Si., M.Si yang memandu jalannya kuliah tamu mengatakan, narasumber apt. Tri Wantiro, S.Farm memiliki segudang pencapaian dan prestasi yang membanggakan dalam ranah kefarmasian.
Sandrawati pun mengutip beberapa pernyataan Tri Wantiro yang mencerminkan dedikasi yang penuh dengan semangat juang dalam menuntut keilmuan kefarmasian.
“Sebagai seorang Farmasis, sudah seharusnya long life leaner, belajar sepanjang hayat,” ucap Sandrawati mengutip pernyataan Tri Wantiro.
Sementara apt. Tri Wantiro, S.Farm memulai pemaparan materi terkait profesi Farmasis yang mencakup pemenuhan beberarapa kriteria, yaitu telah menempuh dan telah lulus dari pendidikan formal, mempunyai kompetensi kefarmasian yang mumpuni, serta melakukan registrasi keanggotaan.
Ia pun memaparkan tantangan yang dihadapi Farmasis di era ini, yaitu diantaranya perkembangan teknologi yang pesat, obat palsu dan illegal, resistensi antimikroba, jumlah dan kompetensi yang terbatas, serta perubahan gaya hidup yang kurang baik.
“Tantangan-tantangan ini dapat diatasi dengan strategi yang tepat, yaitu dengan penjaminan mutu obat dengan pengimplementasian cara produksi obat yang baik secara tertib,” urainya.
“Melaksanakan konseling yang dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat, edukasi pasien terkait DAGUSIBU (dapatkan, gunakan, simpan dan buang), serta pengembangan obat baru,” sambung Tri Wantiro.
Menurutnya, ilmu farmasi yang diperoleh di kampus tidak ada yang sia-sia. Sebab ini berkaitan erat dengan peluang yang dapat diambil oleh Farmasis yang berperan penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Peluang ini, lanjutnya, berkaitan dengan peran Farmasis dalam mengembangkan bidang yang diminati, yaitu diantaranya farmasi klinik, farmasi komunitas, riset dan ilmuan, farmasi industri, entrepreneur, dan pemerintahan.
“Di Balai POM Sofifi tersedia HPLC, AAS, GCMC, dll. Silahkan, bisa lihat cara kerjanya. Kalau mau magang di Balai POM Sofifi,” tawar Tri Wantiro kepada para mahasiswa Farmasi Unkhair.
“Pharmacists is not a profession, it is a calling. Kalau sudah panggilan jiwa, dimanapun tugasnya, jalanilah dengan sebaik-baiknya. Yang terpenting dari pengobatan itu adalah keyakinan,” tandasnya. ***
Tinggalkan Balasan