Okebaik- Sultan Tidore, Husain Alting Sjah menegaskan komitmennya untuk memperjelas status Sofifi sebagai Ibu Kota Provinsi Maluku Utara.

Ou Tidore yang juga Calon Gubernur Provinsi Maluku Utara itu memastikan, jika ia dan wakilnya Asrul Rasyid Ichsan diamanatkan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara, maka semua pihak akan diundang duduk bersama, menyerap aspirasi masyarakat guna menuntaskan status Sofifi.

“Ketika saya terpilih sebagai gubernur, kita akan duduki ini secara bersama-sama. Jangan limpahkan masalah Sofifi ke saya, kalau saya tidak terpilih sebagai gubernur kira-kira bagaiamana nasib Sofifi itu,” tegas Husain Alting Sjah kepada sejumlah awak media.

Calon Gubernur andalan rakyat Maluku Utara itu, menanggapi tuduhan bahwa ia menghambat perkembangan Sofifi, Husain menyatakan bahwa dirinya justru merupakan salah satu yang paling berjuang untuk menempatkan Sofifi sebagai ibu kota provinsi.

“Siapa sebenarnya yang memperjuangkan Sofifi ? Pertanyaan itu yang saya tanya, satu Maluku Utara ini biar dong (Mereka) paka dada model apa, Husain Alting yang berdiri tegak menempatkan Sofifi sebagai ibu kota provinsi. Jadi kalau di luar sana mengatakan saya menghambat Sofifi, saya ingin bertemu untuk bicarakan soal Sofifi,” tegas Husain di Markas Juang HAS Malut.

Ou Tidore pun menceritrakan, ketika ketika Maluku Utara ditetapkan menjadi provinsi sendiri, dirinya pernah meminta Abdul Muhyi Effendy yang kala itu ditunjuk Penjabat Gubernur Malut dan penguasa darurat sipil, untuk menempati Sofifi sebagai ibu kota provinsi.

“Waktu itu saya memaksakan dia (Abdul Muhyi Effendy) untuk pindah ke Sofifi, jadi alangkah naifnya kalau ada orang mengatakan saya menghambat Sofifi, tidak,” ucap Husain.

Bahkan Sultan Tidore ke 37 itu, pernah diundang dalam rapat bersama dengan Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan untuk membicarakan persoalan Sofifi. (tr01)