Okebaik- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama Pemkab Kepulauan Sula, serta ratusan Masyarakat Maluku Utara, menghadiri peluncuran film dokumenter “Jejak Sang Timur” yang berlangsung di Jatiland XXI Ternate, Sabtu, (03/08/2024).

Diketahui, Jejak Sang Timur merupakan film yang digagas Direktorat Jenderal PDTT sebagai upaya penguatan literasi budaya berbasis kearifan lokal di daerah tertinggal yang menjadi bagian dari peningkatan edukasi, promosi, dan perekonomian melalui kunjungan wisata.

“Film tadi sangat inspiratif. Meskipun tidak terlalu panjang, tetapi sangat bermakna. Terutama kita bisa menarik pesan dari film yang kita tonton adalah bagaimana kita melakukan literasi yang berbasis kearifan lokal, khususnya di Kepulauan Sula,” ungkap Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT, Taufik Madjid usai tonton film Jejak Sang Timur.

Menurut, Taufik Jejak Sang Timur menjadi film untuk memperkenalkan keindahan Kepulauan Sula di mata dunia.

“Bisa difungsikan untuk memperkenalkan potensi pariwisata yang ada di Sula dan diciptakan untuk masyarakat luas, bahwa Sula salah satu daerah yang indah di Maluku Utara,” ucap Taufik.

“Ada motivasi untuk anak-anak muda Sula. Masyarakat sangat membutuhkan uluran tangan dari generasi muda Sula untuk memberikan pesan yang sifatnya edukatif, serta mempromosikan potensi alam di Kepulauan Sula,” sambungnya.

Ia berharap kepada Pemerintah Daerah agar membuka ruang kepada generasi muda Sula dalam mengakses pendidikan yang lebih tinggi.

“Saya berharap, Pemerintah Daerah Sula dapat memberikan ruang kepada generasi muda Sula untuk bisa mengakses pendidikan yang lebih tinggi. Pemda harus terus bergerak untuk mengembangkan potensi yang ada di Sula, kita tidak bisa diam. Apa yang ada sekarang, perlu inovasi yang dilakukan oleh Pemerintahan Daerah. Anggaran kita punya, regulasi kita punya, semua kita punya. Kita terus berkerja keras untuk mendorong akselerasi terhadap potensi yang kita miliki,” urainya.

Kesempatan yang sama, Direktorat Jenderal PDTT, Nugroho Setijo Negoro menyatakan, daerah dikatakan tertinggal bukan berarti tidak punya potensi. Menurutnya, pengembangan potensi di daerah, kalangan pemuda memiliki peran aktif.

“Yang kita perlu menyadari dengan adanya film ini, sekecil apapun daerah tertinggal punya potensi kalau dikembangkan memiliki kemajuan. Kita ingin menyadarkan kalangan muda dan mahasiswa, bahwa ada masalah tetapi ada potensi. Diharapkan peran pemuda dapat kembali ke Desa dan mengembangkan potensi yang dimiliki,” pungkasnya.

Sementara, Wakil Bupati Kepulauan Sula, M. Saleh Marasabessy mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut terlibat dalam pembuatan film Jejak Sang Timur.

“Atas nama Pemerintah Daerah, saya sangat berterima kasih kepada Kemendes PDTT dan semua pihak, termasuk adik-adik yang terlibat aktif dalam pembuatan film. Kedepannya bisa tingkatkan lagi flim-flim yabg memberikan motivasi kepada anak-anak kita,” ujarnya.

Ia menilai, film Jejak Sang Timur mempunyai literasi untuk mengembangkan potensi di Kepulauan Sula, terutama sumber daya manusia.

“Jadi, ada dua sisi yang saya lihat. Sisi pertama, yakni pengembangan sumber daya manusia kita di Sula. Dan yang kedua, semangat anak-anak muda kita yang selesai pendidikan itu harus kembali untuk melihat Sula kedepan, terutama daerah tertinggal,” kata M. Saleh.

“Kami sangat senang dengan flim ini, mudah-mudahan akan muncul lagi film-film baru. Karena flim ini sangat memberikan spirit dan semangat, terutama buat anak-anak muda kita untuk bangkit melihat Sula kedepan lebih baik,” pungkasnya. (iss)0

Okebaik_satu
Editor