“Mengelola tanah dengan menanam tanaman padi, buah-buahan, sayur-mayur, bunga, ataupun komoditi lainnya mungkin dianggap sepele, tapi sesungguhnya ini berkaitan dengan hidup orang banyak,” Edi Langkara.

Okebaik- Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Maluku Utara yang kaya akan sumber daya alam. Kekayaan bukan hanya pada sektor pertambangan, tapi juga disektor pertanian.

Potensi pertanian di Halmahera Tengah yang begitu melimpah, tentu harus dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan masyarakat. Hal itulah yang dilakukan  Edi Langkara, saat menjabat sebaai Bupati Halmahera Tengah pada Periode 2017-2022.

Usai dilantik sebagai Bupati Halteng pada tahun 2017 silam, Elang sapaan akrab Edi Langkara bersama wakilnya Abdurrahim Odeyani langsung “tancap gas”. Lima tahun memipin Halteng, Edi Langkara tidak tanggung-tanggung menggelontorkan angaran miliaran rupiah dari APBD Halteng untuk pengembangan sektor pertanian.

Sebab, politisi Golkar ini paham betul sektor pertanian merupakan sektor yang paling vital dan berkaitan hajat hidup orang banyak.

“Mengelola tanah dengan menanam tanaman padi, buah-buahan, sayur-mayur, bunga, ataupun komoditi lainnya mungkin dianggap sepele, tapi sesungguhnya ini berkaitan dengan hidup orang banyak,” ucap Elang.

Pengembangan pertanian selama satu periode, Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 33.498.130.826. Anggaran puluhan miliar ini untuk optimalisasi lahan di tiga kawasan sentra produksi yang diprioritaskan pada tanaman padi dan hortikultura serta penyediaan infrastruktur pendukung pertanian.

Hal ini dilakukan agar penguatan perekonomian tetap pulih, karena tahun 2019, Indonesia dilanda virus corona. Bahkan Elang-Rahim juga menambahkan lahan di kawasan sentra produksi Wairoro seluas 217,75 Ha dengan total produksi padi mencapai 590,9 ton.

Tak sampai disitu, Elang selalu melakukan komunikasi intensif dengan Kementerian Pertanian RI, dan mendapatkan bantuan sentra produksi pertanian transmigrasi Waleh seluas 16,5 ha dengan total produksi/panen 52,5 ton.

Sejak tahun 2018-2022, pemanfaatan KUR untuk bidang pertanian sebanyak 121 petani. Maka program optimasi lahan ini diharapkan terus berkelanjutan, sehingga produksi pertanian di Halmahera Tengah bisa memenuhi kebutuhan pangan.

Hasil pertanian di Halmahera Tengah juga sangat muda dipasarkan di Kabupaten dan Kota, Maluku Utara. Sebab Elang yang juga Wasekjen DPP Golkar itu melakukan komunikasi dengan Pemerintah Pusat melalui Menteri Pertanian untuk memudahkan transportasi tol laut.

Pertanian ini menjadi program berkelanjutan Elang menuju periode kedua dan masuk dalam program prioritas.

“Secara hakiki pertanian berkelanjutan dianggap penting karena untuk memenuhi kebutuhan makanan yang terus meningkat di tengah pertumbuhan penduduk yang cepat,” ungkap Edi Langkara.

Menurut Elang, selama lima tahun pimpin Halmahera Tengah dirinya masih fokus pada infrastruktur yang sudah mencapai 90 persen.

“Lima tahun kami masih fokus infrastruktur dan sudah mencapai 90 persen, seperti seluruh jalan penghubung desa dan kecamatan telah terakses, maka kini giliran mendorong sektor riil pertanian dan perkebunan, perikanan dan kelautan, UMKM, serta sektor jasa dalam Kota Weda,” ujar Elang.

Dikatakan, sektor jasa menjadi primadona dan peningkatan kapasitas usaha bagi pelaku ekonomi Kota Weda, kemudian diberi akses pinjaman lunak (Kredit tanpa Bunga) bagi semua pelaku UMKM di seluruh desa yang ada di Kabupaten Halmahera Tengah.

“Kedepan kita siapkan dana penyertaan modal usaha Rp 100 Miliar. Karena Dalam pandangan kami jika ekonomi tumbuh, pelaku ekonomi sehat, maka perlu ada intervensi pemerintah daerah,” katanya mengakhiri. ***

Oke Baik
Editor