Okebaik- Antusiasme luar biasa mewarnai halal bihalal yang diselenggarakan Ikatan Keluarga Besar Bopeng Maluku Utara (Malut), Minggu (14/04/2024).
Halal Bihalal Keluarga Bopeng yang bertajuk “Berbagi Kebahagian dan Mempererat Silaturrahmi” itu, diselenggarakan di pandopo Kedaton Kesultanan Ternate dan Habib Zaki Alidrus hadir memberikan hikmah halal bihalal.
Tidak hanya dihadiri ratusan keluarga Bopeng. Halal Bihalal Keluarga Bopeng ini juga dihadiri Sultan Ternate Hidayat Mudaffar Sjah, Babato Dunia Kesultnan Ternate, Ishak Naser dan Sahril Abd Rajak serta sejumlah tokoh masyarakat juga ikut hadir mewarnai suasana penuh keakraban halal bihalal Keluarga Besar Bopeng.
Ketua Ikatan Keluarga Bopeng Maluku Utara, Irwan Abd Gani Arif dalam sambutannya mengatakan, momen halal bi halal di Hari Raya Idul Fitri 1445 H ini merupakan tradisi penting untuk mempererat tali persaudaraan bukan hanya dengan sesama keluarga Bopeng tapi juga sesama umat muslim.
“Sesuai data, ada kurang lebih 1017 keluarga Bopeng yang tersebar di Maluku Utara. Meski tidak hadir semua, alhmdulillah hari ini sudah merepsentasi keluarga Bopeng yang ada,” ucapnya.
“Semoga dalam momentum yang baik ini membawa keberkahan dan membuka pintu rezeki, serta menjadikan kita semua pribadi yang lebih baik lagi dalam memaknai kehidupan,” tutur Irwan.
Sultan Ternate Hidayat Mudaffar Sjah dalam sambutannya mengapresiasi Keluarga Besar Bopeng Maluku Utara yang memilih pandopo Kesultanan Ternate sebagai tempat acara Halal Bi Halal Keluarga Besar Bopeng.
“Kami sangat bangga karena ikut menjaga tali silaturhami bersama keluarga Bopeng. Ini wujud yang kita inginkan, bahwa Kedaton Kesultanan Ternate terbuka untuk rakyatnya,” ucap Jo Ou Ternate, Hidayat Mudaffar Sjah.
Pada kesempatan itu juga, Jo Ou Ternate mengimbau kepada seluruh calon yang akan berkompetisi di Pilkada 2024 nanti, agar tidak menciptakan sekat-sekat wilayah untuk kepentingan calon tertentu karena ini akan menimbulkan konflik kepada masyarakat.
“Jangan ada lagi sekat-sekat wilayah, jangan buat ini wilayah calon A atau calon B. Karena ini akan menimbulkan konflik yang tentunya masyarakat juga yang akan menjadi korban,” ucapnya.
“Jangan sampai kita-kita yang calon, masyarakat yang jadi korban. Kita tidak mau momentum pesta demokrasi ini dicedrai dengan cara-cara yang tidak elegan,” tandasnya. ***
Tinggalkan Balasan