Okebaik- Ketua tim relawan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara Muhammad Kasuba-Basri Salama (MK-BISA), Dino Umahuk mengingatkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, agar tidak mencampuri proses Pilgub Maluku Utara Tahun 2024.

Menurut Dino, indikasi adanya dugaan campur tangan Mendagri dan Kapolri terlihat dari proses penetapan Sherly Tjoanda sebagai calon gubernur menggantikan mendiang suaminya yang dinilai tidak normal, baik proses pemeriksaan kesehatan, narkotika, pengurusan SKCK, mapun proses penatapan yang bersangkutan sebagai peserta pilkada yang di luar kelaziman.

Selain itu pengamanan terhadap Sherly yang diduga melibatkan personil dari Mabes Polri juga dinilai berlebihan. Bahkan cenderung lebay.

Mantan aktivis 98 itu juga meminta Kapolri agar menarik personilnya yang diduga telah diperbantukan untuk pengamanan Sherly selaku peserta pilkada Maluku Utara 2024.

“Ada sinyal kuat terkait dugaan kedua pemimpin pemerintahan di tingkat pusat itu dalam mendukung salah satu pasangan calon tertentu di Pilgub Maluku Utara,” tegas Dino Umahuk.

“Jadi kami meminta dengan hormat agar kedua petinggi institusi itu agar menahan diri dan tidak menggunakan pengaruhnya yang berpotensi menciderai demokrasi lokal bahkan memunculkan bara konflik di tengah masyarakat,” ujar mantan Ketua Tim Relawan 328 Prabowo Maluku Utara itu.

Dino berharap ada kesadaran bersama untuk menjaga dan membangun demokrasi secara bermartabat, sehingga akan lahir pemimpin-pemimpin di daerah yang kredibel dan mampu membangun daerahnya.

Apalagi menurut dia, Presiden Prabowo sendiri telah menyatakan secara berulangkali tidak mencampuri proses pilkada di daerah dan meminta seluruh jajarannya untuk menjaga proses demokrasi berjalan dengan jujur, adil dan bermartabat.

“Presiden Prabowo berulangkali menekankan hal itu, jadi saya minta sebagai pembantu presiden, Tito Karnavian dan Kapolri Listyo agar mematuhi perintah presiden tersebut,” pungkasnya. ***