Okebaik- Akademisi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Ali Lating mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Ternate dibawa kepimpinan M, Tauhid Soleman dalam penanganan sampah di Kota Ternate.

“Penanganan sampah di Ternate memang belum optimal, tapi kita patut apresiasi pemerintahan Tauhid Soleman sudah melakukan langkah-langkah pelayanan yang dirasakan masyarakat,” ungkap Ali Lating kepada Okebaik baru-baru ini.

Menurutnya, sampah menjadi salah satu problem Kota Ternate dari tahun ke tahun. Bahkan problem sampah ini sudah ada sejak masa kepimpinan almarhum Syamsir Andiri, lalu almarhum Hi Burhan Abdurrahan hingga kini dikepimpinan M. Tauhid Soleman.

“Kita musti jujur bahwa problem sampah ini bukan hanya dikepimpinan Tauhid Soleman. Ini problem lama yang sampai saat ini, Pemkot Ternate mulai dari kepimpinan sebelumnya sampai pak Tauhid belum menemukan kebijkan yang pas untuk menyelesaikannya,” jelas Ali Lating.

Meski demikian, Ali Lating mengakui, ada pelayanan-pelayanan yang lebih maksimal yang dilakukan pemerintahan M. Tauhid Soleman dalam menangani masalah sampah di Kota Ternate.

“Masyarakat bisa merasakan walaupun belum optimal, tetapi ada pelayanan yang sudah dilakukan pemerintahan pak Tauhid Soleman terkait penanganan sampah ini. Minimalkan pemerintahan pak Tauhid Soleman sudah bekerja dan masyakat merasakan itu,” jelasnya.

“Saya kira itu yang harus kita akui bahwa ada pelayanan-pelayanan yang sudah dilakukan Pemkot Ternate. Meskipun ada sisi yang lain ada pembenahan yang harus dilakukan, tetapi kita harus jujur ada perubahan terkait penanganan sampah ini,” sambungnya.

Tidak hanya masalah sampah, Ali Lating juga menilai, ada sektor ekonomi produktif yang tumbuh dimasa kepimpinan M. Tauhid Soleman sebagai Wali Kota Ternate. Meski pertumbuhan ekonomi itu belum begitu maksinal, tapi masyarakat ekonomi menengah ke bawa bisa merasakan itu.

“Pandara Kananga dan Kawasan Pusat Kuliner Kota Rempah yang terletak di Jalan Sultan I M. Djabir Sjah, menjadi sektor-sektor ekonomi produktif. Tentu ini bisa dirasakan masyarakat, meski belum maksimal tapi upaya ada dari pak Tauhid Soleman untuk menumbuhkan sektor ekonomi priduktif,” jelas Ali Lating.

“Ini jadi penilaian tersendiri bagi masyarakat tentang kepimpinan Tauhid Soleman. Kita terus terang saja, karya tentang pandara Kananga dan sektor ekonomi baru di belakang mall bisa memberikan pertumbuhan ekonomi, walaupun tidak signifikan tapi masyarakat kita bisa merasakan dampak itu,” lanjut Ali Lating.

Baginya setiap problem tidak serta merta langsung diselesaikan seperti membalikan telapak tangan. Ada tahapan dan prosesnya. Apalagi, diperiode pertama M. Tauhid Soleman tidak sampai 5 tahun. (tr01)