Okebaik- Tranformasi digital membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan. Para generasi muda seolah tanpa dipersiapkan khusus, secara alamiah tengah berada era digital dengan penguatan narasi literasi yang terus menggeliat. Tak hanya di ruang kelas lembaga pendidikan (sekolah), namun juga mencakup interaksi pergaulan dalam kehidupan sosial yang serba dinamis.
Dalam berbagai aktivitas belajar di lingkup pendidikan, semua tengah diorientasikan pada agenda besar guna menciptakan generasi bangsa yang mampuh menjadi pribadi yang mandiri.
Sebagai seorang pembelajar yang terus mengasah potensi diri dan kemampuan personalnya. Sebagai manusia yang merdeka dalam berpikir dan bertindak, berkarya dan berinovasi di tengah kondisi perubahan jaman yang terus berkembang dalam berbagai bidang terutama informasi dan telekomunikasi.
Realitas ini pula menciptakan kehawatiran yang menyertai segala bentuk kemajuan dalam perubahan jaman. Interaksi dan komunikasi yang semakin terbuka lebar dalam berbagai jejaring sosial, turut menciptakan beragam nilai yang menyertainya, baik nilai-nilai positif maupun juga nilai negatif atau dampak buruk yang ditimbulkannya akibat kemajuan tenologi informasi di era digital.
Pembahasan menarik dengan tematik Literasi Digital bagi para calon Paskibraka Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, melalui kegiatan Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan para Calon Paskibraka di Hotel Boelevard Ternate, Senin (12/08/2024).
Para narasumber yang tampil dalam kegiatan Diklat tersebut, yakni Nuryadi Rahman (Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) Kota Ternate, Thamrin Ali Ibrahim (National Project Leader Literasi Digital Kemenkominfo RI), dan juga Pricillia Kharie (konten kreator) Provinsi Maluku Utara.
Thamrin Ali Ibrahim mengungkapkan, ragam nilai yang terlahir dari kemajuan jaman ini pula ada yang bersifat sesuai dengan budaya masyarakat bangsa Indonesia maupun juga tidak sesuai dengan nilai-nilai agung dan luhur dari bangsa kita.
Untuk itu, diperlukan kemampuan kita untuk melakukan upaya adaptasi sekaligus menyaring berbagai dampak kemajuan informasi dan telekomunikasi yang sesuai dengan etika dan budaya bangsa kita.
“Atas realitas tersebut, maka dipelukan upaya maksimal dalam mengkampanyekan empat pilar literasi digital (cakap digital, etika digital, budaya digital, keamanan digital) bagi generasi muda saat ini, termasuk di momentum perayaan HUT ke-79 yang sesuai dengan karakter dan identitas bangsa Indonesia,” jelasnya.
Sementara Nuryadi Rahman menuturkan, dunia terus berkembang, demikian pula dengan perkembangan teknologi digital, sehingga kita dituntut untuk cakap dalam mengikuti setiap perkembangan jaman.
“Kita harus terus-menerus berupaya keras untuk meningkatkan wawasan kebangsaan, rasa nasionalisme dan cinta tanah air,” ungkanya.
“Peningkatan kompetensi dan kualitas diri dengan memanfaatkan perkembangan teknologi di era digital untuk menjadi generasi pemenang, generasi juara yang terus berinovasi dan kerkarya dengan memanfaatkan berbagai platform digital yang berkembang pesat saat ini,” sambungnya, mengakhiri.
Begitu juga Pricillia Kharie. Konten kreator Maluku Utara itu berpandangan, berbagai kemajuan dunia digital saat ini merupakan peluang emas untuk meningkatkan sumber daya manusia dan kapasitas diri.
“Kita harus tampil dalam berbagai peluang termasuk peluang untuk memanfaatkan platform digital secara inovatif dan kreatif sehingga dapat berdampak kepada pendapatan dan peningkatan kesejahteraan hidup yang lebih baik,” singkatnya. (tr01)
Tinggalkan Balasan