Okebaik- Bakal Calon Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara (Malut), Basri Salama menyempatkan waktunya untuk melihat progres pembangunan masjid di Desa Sidangoli Dehe, Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat.

Agenda Basri Salama yang juga Ketua DPD Partai Hanura Maluku Utara ini ke Halmahera Barat, sebenarnya untuk membuka turnamen sepak bola di Desa Sidangoli Dehe.

Usai membuka turnamen sepak bola, Basri yang mantan Anggota DPD RI ini melihat ada pembangunan masjid. Melihat itu, ia langsung berinisiatif untuk mampir sebentar memantau progres pembangun masjid.

Setelah melihat kondisi pembangunan masjid Desa Sidangoli Dehe dan berbincang dengan para tokoh agama yang kebutulan ada di mmasjid, Basri Salama pun berinisiatif memberikan sumbangan berupa 500 sak semen, guna mempercepat proses pembangunan masjid.

“Semoga dengan adanya sumbangan ini, pembangunan masjid dapat berjalan lebih lancar dan segera selesai sehingga bisa digunakan oleh masyarakat untuk beribadah,” ungkap Basri Salama saat menyampaikan niat sumbangan tersebut kepada para tokoh agama di desa tersebut.

Basri bilang, pengambilan semen nantinya akan diurus oleh ketua DPC Hanura Halmahera Barat.

“Jadi kapan saja semen mau dipakai, tinggal om haji Hubung ketua DPC Hanura,” ucap Basri.

Masyarakat desa Sidangoli Dehe menyambut haru niat baik Basri Salama. Mereka berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh Basri Salama. Para tokoh agama ini berharap agar pembangunan masjid bisa segera rampung dan bisa digunakan sebagai tempat ibadah serta pusat kegiatan keagamaan di desa tersebut.

Kepedulian Basri Salama terhadap pembangunan fasilitas umum dan keagamaan di desanya diharapkan dapat menjadi contoh bagi dermawan lainnya untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan daerah.

Sebelum memberikan sumbangan 500 sak semen, Basri Salama juga saat acara pembukaan Turnament Mini Soccer, menyerahkan uang pembinaan sebesar Rp 20juta.

“Saya berharap dana pembinaan ini dipergunakan sebaik-baiknya untuk pengembangan bakat sepakbola pemuda,” tandasnya.

Kepedulian terhadap hajat hidup masyarakat Maluku Utara, bukanlah hal baru bagi Basri Salama. Selama menjabat sebagai anggota DPD RI pada periode 2014-2019, Basri Salama sudah banyak memberikan banyak bantuan kepada masyarakat.

Banyak mahasiswa Maluku Utara yang menempuh pendidikan di Jakarta mendapatkan beasiswa dari gaji yang ia punya. Bahkan, Basri Salama dengan statusnya sebagai anggota DPD RI menjaminkan dirinya disalah Polsek di Jakarta hanya untuk membesakan salah seorang mahasiswa Maluku Utara yang ditangkap karena aksi unjuk rasa.

Kepedulian pria kelahiran Tidore kepada masyarakat Maluku Utara, khusunya kepada para petani juga ia lakukan. Ketika para petani gagal panen karena Maluku Utara dilanda kemarau panjang, lagi-lagi Basri Salama menyisihkan gajinya untuk memberikan bantuan kepada para petani

Basri Salama juga, satu-satunya pejabat (Anggota DPD RI/DPR RI Dapil Maluku Utara saat itu) yang menghabiskan gajinya untuk membeli sembako ribuan ton untuk didistribusikan ke warga Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, yang dilanda bencana banjir bandang (Tahun 2016) yang membuat jembatan Jikotamo putus total.

Basri Salama turun langsung selama satu minggu di Obi. Ia dari rumah ke rumah mendistribusikan sembako kepada warga yang terkena dampak banjir bandang.

Padahal saat ini Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2014 yang mengatarkan ia menjadi anggota DPD RI, Basri Salama mengaku tidak mendapatkan satu pun suara di Obi.

“Saya waktu Pileg 2014 itu, saya tidak dapat satu pun suara di Obi. Saya ini lahir dari orang susah, saya tahu bagaimana hidup susa,” cerita Basri saat berbincang dengan para tokoh agama di Obi kala itu.

Basri Salama juga diketahui banyak membantu masyarakat yang sakit tapi tidak memiliki uang yang cukup untuk berobat.

Ada warga Desa Patlean, Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) yang menderita sakit Hidrosefalus dan dirujuk ke Jakarta. Lagi-lagi Basri Salama bersama Husni Bopeng ikut membantu membayar seluruh biaya pengobatan. Tidak hanya biaya pengobatan tapi makan minum dan tempat tinggal keluarga pasien yang ikut menemani pasien selama berobat di Jakarta pun dibiayai semua oleh Basri Salama.

Kepedulian yang sama juga diperlihatkan Basri Salama saat satu warga Moti yang menderita sakit Hidrosefalus dan berobat di Jakarta.

Begitu juga salah seorang balita dari di Pulau Makian yang menderita sakit kangker mata dan berobat di Makasar. Lagi-lagi Basri Salama hadir untuk membayar biaya pengobatan.

Ketika balita pasien kangker mata tidak bisa diselematkan dan meninggal di Makassar. Saat itu, orang tua balita itu tidak punya uang untuk memulangkan jenazah karena mahalnya biaya peswat. Mendengar itu, Basri Salama menggunakan relasinya yang di Kota Makassar untuk saling membantu memulangkan keluarga pasien. ***

Oke Baik
Editor