Okebaik- Sejumlah komunitas dan musi hebat Maluku Utara, bakal berkolaborasi dalam satu panggung launching Festival Kora-kora 2024 yang digelar di Pelataran Parkir Pelabuhan Semut, Kelurahan Mangga Dua, Kota Ternate, Sabtu (22/06/2024).
Special performance dari beberapa komunitas dan musisi hebat Maluku Utara itu, seperti Music Corner (corner project), Treeshome, President Tidore, Nomat, Rany Husain, dan masih banyak lainnya.
Hal ini disampikan Project Assistant Literasi Digital Provinsi Maluku Utara, Arry N Kasmarang. Menurutnya, launching Festival Kora-kora 2024 merupakan kolaborasi antara Literasi Digital Provinsi Maluku Utara dengan Pemerintah Kota Ternate, guna mendorong Festival Kora-kora sebagai salah satu indusri pariwisata yang bisa meningkatkan pendapatan daerah.
Apalagi, kata Arry, Maluku Utara memiliki potensi objek wisata yang menarik untuk dikembangkan, tidak hanya tentang petani rempah dan komoditi tanaman rempahnya saja, tapi juga menyentuh segmen kebaharian.
Peninggalan sejarah tentang jelajah maritim terkenal tidak saja di nusantara tetapi melainkan juga seluruh dunia. Perahu tradisional Kora-kora yang digunakan tempo dulu, bukan hanya mengarungi lautan nusantara, tapi bisa menjelajahi dunia.
“Perahu tradisional Kora-kora menjadi alat tranportasi utama pasukan kerajaan untuk menaklukan atau menguasai satu sama lain. Terpenting, perahu tradisonal ini menjadi inspirasi yang menyemangati aktivitas pelayaran tempo dahulu sebelum dikenalnya kapal-kapal pinisi atau sarana transportasi laut modern lainnya,” jelas Arry.
Kini, perahu Kora-kora semakin menjadi alat transportasi dilaut yang unik dan sulit ditemukan. Keunikan ini disadari menjadi sebuah peluang untuk dikembangkan serta di tingkatkan dalam wujud investasi pembangunan prasarana dan sarana pariwisata bahari guna meningkatkan kualitas pelayanan terhadap wisatawan, baik dalam negeri maupun mancanegara.
Peningkatan kualitas pembangunan pariwisata bahari saat ini menjadi perhatian serius, tidak sekedar untuk memenuhi kebutuhan plesiran wisatawan. Lebih dari itu, kepedulian terhadap keberlanjutan, kelangsungan dan kelestarian ekologis yang kini diwujudkan oleh berbagai pihak dan lapisan masyarakat luas.
Tidak ketinggalan pemerintah daerah pun dituntut secara sinergis terus berupaya melakukan kerjasama dibidang kebaharian melalui pengembangan jenis dan kualitas produk-produk wisata, seperti wisata selam (diving), wisata selancar (surfing), wisata mancing (game fishing), wisata layar (sailing) dan wisata kapal pesiar (cruising).
Untuk itu, kata Arry, diperlukan pula harmonisasi dan simplifikasi berbagai perangkat peraturan yang terkait, guna mendukung pengembangan wisata bahari serta pemberian perhatian khusus kepada pengembangan kawasan ekowisata, terutama di lokasi-lokasi yang mempunyai potensi obyek wisata alam bawah laut yang sangat besar.
Implementasi gagasan ini dapat dikaji secara mendalam untuk dapar melahirkan sebuah regulasi Peraturan Daerah (Perda) tentang “Aquarium Kota” pada beberapa spot, seperti pada kawasan Taman Nukila dan sekitarnya. Demikian pula di beberapa spot dan destinasi wisata bahari lainnya di Kota Rempah ini.
Pada konteks ini, peran komunitas sebagai ekosistem pembangunan kepariwisataan memiliki peran penting dalam mewujudkan program-program pembangunan bangsa dan juga pembangunan daerah.
“Pelibatan dan peran aktif komunitas seni budaya termasuk kontribusi para musisi, merupakan sebuah elemen penting tidak saja bagi kepentingan promosi pariwisata namun juga pemberdayaan dan sinergisitas dalam mewujudkan agenda-agenda pembangunan secara menyeluruh,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, launching Festival Kora-kora 2024 bakal dirangkaikan dengan talkshow Makin Cakap Digital, sebagai upaya untuk terus mendorong kelompok potensial pengguna internet dalam berbagai platform digital untuk berpartisipasi aktif dalam mengkampanyekan empat pilar literasi digital nasional.
“Empat pilar literasi digital nasional, yaitu Cakap Digital, Etika Digital, Budaya Digital dan Keamanan Digital,” ungkap Arry N Kasmarang.
Talkshow Makin Cakap Digital menghadirkan para narasumber yang telah bersertifikat TOT Literasi Digital 2024, Sasmita Abdurahman, Abdul Jalil Djayali, Amal Hasanuddin, ST (D’facto).
Kegiatan ini akan dipandu Maesara selaku moderator dan juga M. Alief Zidane / Pricillia Kharie (konten kreator) dan Rahman Muhammad / Tete Ko (konten kreator) selaku Master of Ceremony. ***
1 Komentar
Hello i aam kavin, its my first occasion to commentibg anyplace,
when i rwad this paragraph i thought i could also make coment due to this brilliant article. https://www.waste-ndc.pro/community/profile/tressa79906983/