Okebaik- Dalam rangka memberikan dampak positif dan bentuk kepedulian terhadap masyarakat lingkar tambang, perusahaan pertambangan dan industrialisasi nikel terintegrasi berkelanjutan, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, melakukan pengerjaan sejumlah proyek, seperti renovasi dan pembangunan sarana peribadatan berupa masjid serta musala, dan juga fasilitas infrastruktur untuk kebutuhan mobilisasi warga berupa jembatan.

Seluruh pekerjaan proyek untuk kemasalahatan warga Obi itu, diresmikan Bupati Kabupaten Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba. Dalam sambutannya, orang nomor satu di lingkup Pemda Halsel ini mengapresiasi Harita Nickel, perusahan yang beroperasi di Pulau Obi atas kontribusi dan dukungan pihak perusahaan kepada masyarakat.

“Atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Desa Soligi, kami mengucapkan terima kasih. Tentunya ini sejalan dengan visi dan misi pemerintah membangun dengan landasan keimanan,” ungkapnya.

Bupati juga berpesan kepada masyarakat agar dapat memakmurkan masjid dan musollah,  baik itu shalat maupun kegiatan keagamaan lainnya, sehingga ke depan akan dapat melahirkan generasi yang cinta agama, berakhlakul karimah, taat, serta berbakti pada kedua orang tua, juga bangsa dan negara.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Soligi, Madaisi La Siriali dalam sambutannya mengatakan, pihaknya tak hentinya mengucap rasa syukur. Pasalnya, bangunan yang dibangun pihak Harita Nickel merupakan keinginan masyarakat desa yang sudah lama dinantikan.

“Subhanallah, maha suci Allah berkat bantuan dari pihak perusahaan yang telah membangun serta merenovasi fasilitas peribadatan di desa kami, ini sebuah motivasi bagi kami untuk terus beribadah mengasah keimanan serta memperkuat ukhuwah islamiyah,” ucapnya.

Dirinya mewakili seluruh menyampaikan terima kasih yang tak terhingga pada pihak perusahaan atas dibangunnya Jembatan Air Soligi. Sebuah berkah bagi masyarakat Desa Soligi.

“Terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak Bupati yang selalu mendukung dan memberikan pesan agar kami senantiasa selalu sabar dan bersyukur dalam kondisi apapun. Terima kasih, Pak Bupati,” akhirnya.

Sementara itu, Head of External Relations Harita Nickel, Latif Supriadi mengatakan, pembangunan musala dan jembatan berjalan sesuai target. Pengerjaan musala dimulai pada akhir September 2023 dan selesai pada bulan Desember 2023. Sedangkan pembangunan jembatan membutuhkan waktu 3 bulan, dimulai pada awal Oktober 2023 dan selesai pada Januari 2024.

“Musala akhir September dimulai pengerjaan dan Desember selesai, sedangkan jembatan kami kerjakan awal Oktober dan selesai Januari 2024, ini merupakan salah satu bentuk komitmen Harita Nickel kepada masyarakat dalam bentuk pemenuhan sarana peribadatan dan akses mobilisasi masyarakat, hal ini berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat dalam mempermudah aktivitas dengan berbagai sarana tersebut,” tuturnya.

Jembatan tersebut memiliki spesifikasi lebar 4,8 meter dan panjang 10 meter. Sedangkan untuk musala berukuran 13 x 17,5 m: 227,5 m2 itu, dilengkapi dengan berbagai peralatan pendukung seperti kipas angin, lemari, Al Quran, jam dinding, sajadah, mukena, sarung, gorden pemisah, hingga fuel genset, dan juga paket sound system yang masih dalam proses pengiriman.

“Musala yang telah selesai dibangun kemudian diberikan nama Musala Al-Aqhirra. Selain itu, Harita Nickel juga merenovasi Masjid Al-Baqi dengan melakukan pengecatan, perapian mimbar, perbaikan dak atap, dan pengaplikasian lapisan waterproofing serta perapian jaringan elektrikal yang memadai,” akhirnya.

 

Acara diawali dengan pemotongan pita di Jembatan Air Soligi dan Musala Al-Aqhirra, sekaligus pengecekan fasilitas pendukung di dalamnya, dilanjutkan dengan pengecekan renovasi Masjid Al-Baqi dan ditutup dengan penampilan seni budaya perwakilan dari siswa SD, SMP, dan SMA setempat.

Tentang Harita Nickel

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel merupakan bagian dari Harita Group yang mengoperasikan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Selain IUP Pertambangan, perusahaan sejak 2016 telah memiliki pabrik peleburan (smelter) nikel saprolit dan sejak 2021 juga memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian (refinery) nikel limonit di wilayah operasional yang sama.

Kedua fasilitas tersebut hadir untuk mendukung amanat industrialisasi dari pemerintah Indonesia. Harita Nickel menjadi pionir di Indonesia dalam pengolahan dan pemurnian nikel limonit (kadar rendah) dengan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL). Teknologi ini mampu mengolah nikel limonit yang sebelumnya tidak dimanfaatkan, menjadi produk bernilai strategis berupa Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Dengan teknologi yang sama, MHP sebagai intermediate product telah berhasil diolah menjadi produk akhir berupa nikel sulfat dan kobalt sulfat yang merupakan material inti pembuatan katoda sumber energi baru, yaitu baterai kendaraan listrik.

Oke Baik
Editor