Okebaik- 20 Hari menuju pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Provinsi Maluku Utara (Malut), Imran Yakub mulai menebar ancaman untuk mengganti kepala sekolah (Kepsek), baik SMA, SMK dan SLB.

Imran Yakub berdalil, ancaman pencopotan para kepsek ini tidak sangkut pautanya dengan momentum politik 2024. Hanya saja, momentum evaluasinya bertepatan dengan hajatan Pemilu 2024.

“Evaluasi ini dilakukan setiap tahun, hanya saja kali momentumnya bersamaan dengan Pemilu. Sudah pasti akan ada yang kaitkan dengan politik. Ini murni untuk memperbaiki mutu pendidikan,” dalil Imran Yakub.

Apalagi, lanjut Imran, masih ada kepsek yang tidak konsisten menjalankan kebijakan Kemendikbud, seperti pelaksanakan raport mutu, sekolah sehat, implementasi permendiknas nomor 46 tentang pencegahan kekerasan di dalam satuan pendidikan serta penerapan kurikulum merdeka.

“Termasuk penyalahgunaan anggaran di sekolah yang melanggar etik sebagai guru dan kepsek,” cetus Imran.

Dikbud, lanjut Imran, saat ini masih melakukan evaluasi kinerja kepsek. Hasilnya akan

disampaikan ke Sekda untuk ditindaklanjuti ke Plt Gubernur.

“Berapa kepsek yang akan diganti belum bisa dipastikan, karena masih menunggu hasil evaluasi,” kata Imran. ***

Oke Baik
Editor