Okebaik- 64 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di lingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara.
Puluhan mahasiswa yang bakal disebar pada 10 organisasi perangkat daerah (OPD) itu secara resmi diserahkan Rektor Unkhair Ternate, Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum.
Serah terima ini berlangsung di ruang rapat lantai 4 Kantor Gubernur Maluku Utara dan diterima Penjabat Sekda Provinsi Maluku Utara, Abubakar Abdullah.
Selain penyerahan mahasiswa, kegiatan juga dirangkaikan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara FEB Unkhair dengan 11 OPD Pemprov Maluku Utara sebagai wujud nyata kolaborasi antara dunia akademik dan pemerintah daerah.
Abubakar Abdullah dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan Unkhair kepada Pemprov Maluku Utara untuk menjadi mitra dalam program MBKM.
“Kami menyambut baik kolaborasi ini. Kehadiran mahasiswa di OPD merupakan tambahan sumber daya bagi kami, terutama dalam mendukung recovery pemerintahan, sekaligus menjaga moralitas dan integritas di lingkungan kerja,” ujar Abubakar.
Ia pun menekankan pentingnya kolaborasi antara teori yang dipelajari di kampus dengan praktik di lapangan. Dengan begitu, para mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman kerja melainkan juga menjadi pengingat moral di instansi yang mereka tempati.
Sementara itu, Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum dalam sambutannya mengatakan, program MBKM merupakan wujud nyata dari kebijakan pendidikan nasional yang telah diimplementasikan sejak lima tahun terakhir.
MBKM, kata dia, adalah kebijakan yang tidak hanya mendorong link and match, tetapi juga memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman langsung di lapangan.
“Program ini akan terus berlanjut sebagai bagian dari komitmen pemerintah,” jelas Rektor.
Dekan FEB Unkhair, Muhsin N. Bailussy, SE., M.Si yang turut hadir menambahkan, program MBKM ini diikuti oleh 446 mahasiswa, dengan berbagai kegiatan seperti magang di industri dan instansi pemerintah, project desa mandiri, hingga program lainnya yang setara dengan 20 SKS.
“Pelaksanaan MBKM ini berlangsung selama satu semester atau enam bulan, mulai dari Agustus hingga Januari”, ujarnya.
Selain itu, kata dia, mahasiswa mengikuti berbagai kegiatan mulai dari pembekalan, pelaksanaan magang atau project, hingga diseminasi laporan.
Dari total mahasiswa yang terlibat, 46 orang ditempatkan di Pemprov Maluku Utara. Sedangkan lainnya ditempatkan di Pemkot Tidore Kepulauan, Pemkot Ternate, Pemkab Halmahera Selatan, dan Pemkab Halmahera Tengah, serta di beberapa instansi vertikal dan sektor swasta seperti Bursa Efek Indonesia di Ambon, dan BPRS Bahari Berkesan.
Adanya program MBKM ini harapnya, para mahasiswa dapat mengasah kompetensi, menambah pengetahuan, serta memahami dinamika kerja di dunia industri dan pemerintahan.
“Ini menjadi kesempatan besar bagi mahasiswa untuk melihat bagaimana kerjasama tim, komunikasi, dan penyelesaian masalah diterapkan dalam dunia nyata,” tutupnya. (tr01)
Tinggalkan Balasan