Okebaik- Pemkab Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara (Malut), bakal penuhi syarat pembangun gudang bulog yang diajukan Rencana Perusahaan Umum, Badan Urusan Logistik (Perum Bulog).
Langkah Kesiapan Pemda Sula itu, dengan menyiapkan 3 hektar lahan pembangunan bulok ini tentu mendorong percepatan program Presiden Prabowo Subianto yakni kemandirian dan kedaulatan serta cadangan pangan.
Sekretaris Darah (Sekda) Kepulauan Sula Muhlis Soamole menyampaikan, Pemda Sula telah siapkan dengan luas kurang lebih 3 hektar. Lahan tersebut berlokasi di kompleks Wai Kalopa desa Fukweu Kecamatan Sanana Utara.
“Lahan milik Pemkab Sula, saat ini dalam proses pembuatan sertifikat untuk pembangunan gudang bulog. Di Muluku Utara ada 6 titik pembangunan gudang bulog, Sula termasuk. Buapti menyetujui itu. Syarat yang harus dipenuhi adalah lahan yang bersertifikat. Alhamdulillah, kita sudah punya lahan. Tinggal proses penertiban sertifikat untuk dilaporkan ke Pemrov dan Kementerian,” ungkap Muhlis, Kamis (09/10/25).
Menurut Muhlis, Pemkab hanya minta menyiapkan lahan bersertifikat. Sedangkan pembangunan gendangnya dari Pemerintah Pusat.
“Kita diminta siapkan lahannya. Untuk pembangunannya itu dari Pusat,” pungkasnya.
Di lain tempat, Asisten II Setda Kepulauan Sula Abdy Umagapi bilang, tujuan Utama pembangunan gudang bulog ini anatara lain untuk pemenuhan ketersediaan pangan, membantu menjamin pasokan bahan pokok, terutama beras, agar selalu tersedia bagi masyarakat setempat dan Menjamin distribusi pangan yang lebih lancar.
“Dengan adanya gudang yang lebih dekat, perjalanan distribusi dari pusat atau dari pulau lain bisa dipersingkat, sehingga risiko terganggunya pasokan karena cuaca atau kondisi transportasi bisa diminimalkan,” tuturnya.
Selain itu, gudang bulog juga berfungsi sebagai penyangga stok pangan lokal, sehingga dalam keadaan darurat (cuaca buruk, gangguan logistik, musiman) masyarakat tidak langsung kekurangan bahan pokok.
“Ini juga menciptakan Keadilan distribusi pangan antar wilayah. Karena Selama ini daerah-daerah kepulauan seperti Kepulauan Sula sering menghadapi tantangan distribusi dan harga bahan pokok yang tinggi karena akses yang sulit,” jelasnya.
“Pembangunan gudang di sana diharapkan memperkecil disparitas antar wilayah. Gudang bulog direncanakan memiliki kapasitas sekitar 1.000 ton,” akhirnya. (iss)
Tinggalkan Balasan