Okebaik- Menanggapi wabah diare dan campak, Dinas kesehatan Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara (Malut) membentuk 4 tim untuk melakukan monitoring.

Masing-masing tim, diketahui sudah turun ke sejumlah Puskesmas, seperti di Puskesmas Pancadu dan Puskesmas Tabona. Dalam waktu dekat juga, tim lainnya akan turun melakukan monitoring.

Kepala Dinas Kesehatan, Kurasia Marsaoly mengatakan, ada 51 kasus diare yang saat ini menyerang anak-anak. Itu ada di wilayah Puskesmas Pancadu, Kecamatan Taliabu Selatan, seperti di Desa Kilo dan Desa Bahu.

Sementara kasus campak ada di Desa Nggoli, di mana ada 18 anak yang menyerang anak-anak. Anak-anak ini sudad di rujuk ke RSUD Bobong untuk mendapatkan penanganan.

“Tapi ada orang tua yang menolak untuk dirujuk. Namun petugas sudah berikan edukasi,” ungkap Kuraisia.

Menurut Kuraisiaya, anak-anak Desa Nggoli yang kena campak, ternyata memiliki riwayat tidak lengkap imunisasi.

“Jadi Desa Nggoli sudah 3 tahun tidak capai target imunisasi dasar, sehingga kami akan melakukan pendataan ulang untuk kami laksanakan imunisasi massal,” ucapnya.

Kuraisia menegaskan, wabah campak ini penyakit menular yang hanya dapat disembuhkan dengan imunisasi.

“Pasien campak dapat berdampak kecacatan dan kematian, sehingga kami berharap masyarakat dapat membawa anak-anaknya ke posyandu yang dibuka setiap bulan dan Pemerintah desa juga diharapkan dapat berperan aktif dalam hal ini,” tandasnya. (sin)

Okebaik_satu
Editor