Okebaik- Progres pembangunan RS Pratama yang terletak di Kecamatan Pulau Makian, Kaupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara, sangat memprihatinkan.

Pasalnya, proyek yang menelan anggaran mencapai Rp44.300.000.000- dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik 2023, sampai saat ini tak kunjung selesai dikerjakan. Bahkan, kondisi pemangunannya terlihat sangat terbengkalai.

Padahal masa kontrak proyek yang melekat di Dinas Kesehatan Halmahera Selatan itu berakhir pada November 2023.

Lucunya lagi, papan proyek dan RAB di lokasi proyek tidak dipasang. Selain itu, para pemborong pembangunan RS Pratama yang berlokasi di Desa Rabutdaiyo itu, diketahui sudah meninggalkan lokasi proyek pada akhir Desember kemarin.

Lebih mirinya lagi, para pekerja diduga sering menjual bahan material berupa semen ke pedagang, karena kelaparan. Kuat dugaan mereka diabaikan kontraktor.

Proyek RS Pratama bertipe D dikerjakan PT Bina Utama ditargetkan dapat beroperasi pada pada awal 2024. Nyatanya progres pekerjaan tidak mencapai 100 persen sesuai tanggal kontrak. Naasnya, proyek itu terbengkalai.

Ketua DPD Pemuda Demokrat Malut, Iwan Marwan ikut menyoroti mangkraknya pembangunan fasilitas kesehatan masyarakat tersebut.

Menurut Iwan, aparat penegak hukum (APH) dalam hal ini Kejaksaan Tinggi Maluku Utara segera mengambil langkah penindikan denga memanggil pihak rekanan dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk diperiksa.

Sebab menurutnya, muncul dugaan kuat terjadi konspirasi pembagian fee proyek di awal tender,  imbasnya progress pekerjaan proyek tak signifikan.

“Jangan karena sudah ada MoU antara Kejari Halsel dan Dinkes Halsel lantas pembangunan RS Pratama diabaikan. Supremasi hukum harus ada Maluku Utara. Sebab kami sangat berharap kehadiran RS di daerah kepulauan seperti Pulau Makian,” pintah Iwan.

“Sementara kami masih melakukan advokasi, melengkapi data-data proyek untuk dikaji, selanjutnya pembuatan laporan. Karena kami banyak menemukan kejanggalan seperti tak ada papan proyek dan RAB di lokasi proyek,” tandasnya. ***

Oke Baik
Editor