Okebaik- Publik Maluku Utara akhirnya mengetahui siapa saja pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemprov Maluku Utara yang menjadi target operasi senyap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kepastian ini setelah, lembaga antirasua ini memboyong tiga pimpinan OPD dan salah satu kepala seksi di Dinas PUPR Malut ke Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Sebelum diberangkatkan menuju Jakrta untuk tujuan pemeriksaan, tiga pimpinan OPD dan satu kepala seksi ini terlebih dahulu ditahan di Mako Brimob Kota Ternate, Senin (19/12/2023).

Ketiga pimpinan OPD tersebut, yakni Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), dan Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) serta salah satu kepala seksi di PUPR.

Usai ditahan di Mako Brimob,  pada Selasa (19/12/2023) pagi, terlihat tiga pejabat dan satu kepala seksi itu keluar dari Mako Brimob bersama Penyidik KPK menuju Bandar Udara Babullah Ternate menuju Jakarta dengan maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 649.

Pejabat teras Pemprov Malut ini terlihat bersama penyidik KPK masuk melalui pintu keberangkatan Bandara Baabullah Ternate.

Sebelumnya, Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri mengatakan, OTT KPK itu berhasil meringkus setidaknya 15 orang pejabat Maluku Utara, termasuk pihak swasta. Di antara 15 orang itu, satu diantaranya adalah Gubernur Maluku Utara, KH. Abdul Gani Kasuba.

“Operasi ini melibatkan Gubernur Maluku Utara dan beberapa pejabat lainnya, serta pihak swasta,” ungkap Ali.

Dirinya mengaku, OTT ini dilaksanakan di dua lokasi berbeda, yakni Kota Ternate dan Jakarta. Dari hasil OTT ini, setidaknya ada 15 orang berhasil diamankan.

“Sejauh ini, lebih dari 15 orang telah ditangkap di Jakarta Selatan dan Kota Ternate. Mereka ditahan untuk didalami pemeriksaannya,” pungkas Ali. ***

Oke Baik
Editor